Julukannya snowflake. Duri-duri berwarna salju membungkus tubuhnya yang seukuran bola tenis. Itulah jenis landak yang membikin Jenny Chandradinata, hobiis di Senen, Jakarta Pusat, tergila-gila. Jenny sering membawa landak itu dalam kantong baju.
Snowflake yang diciptakan 8 tahun lalu di Chicago, Amerika Serikat, itu menjadi teman setia Jenny. Ke mana pun pergi landak berumur 8 bulan itu selalu dibawanya. Agustus 2008, misalnya, saat liburan sekolah bersama 2 putrinya ke Pantai Ancol, Jakarta Utara, landak menjadi teman bermain. 'Di sana snowflake malah jadi tontonan orang karena dianggap unik,' kata alumnus Fakultas Bisnis Administrasi Asia University of Tokyo itu.
Tidak seperti landak besar Hystrix brachyura yang dijumpai di kebun binatang dengan duri tajamnya sepanjang 7,5 cm, duri snowflake sepanjang 1,5 cm itu lebih lunak. Karena lunak, duri itu tidak bakal melukai kulit. Makanya Jenny sering membiarkan si landak mini berbobot 700 g itu berjalan-jalan di atas tubuhnya.
Hedgehog
Snowflake hanya salah satu varian hedgehog - sebutan landak mini di mancanegara karena bermoncong babi - yang dipelihara sebagai klangenan. Paling tidak ada 91 varian warna hedgehog. Dari jumlah itu baru 2 varian - salt and pepper dan albino - yang sudah beredar di tanahair sejak 1997. Jenny awalnya mengoleksi salt and pepper yang bercorak hitam-putih dan albino. 'Kini masing-masing jenis itu beranak-pinak menjadi belasan jumlahnya,' ujar Jenny yang awal 2008 sukses menghasilkan snowflake dari silangan sesama salt and pepper itu.
Snowflake salah satu yang disukai. Namun yang lain pun tak kalah istimewa, seperti pinto dan pinto cokelat. Penampilan pinto sekilas mirip salt and pepper yang seimbang hitam dan putihnya. Bedanya, warna putih di tubuh pinto terpusat pada satu titik di bagian belakang tubuh yang membentuk bercak. Garis melengkung di kiri dan kanan tubuh tampak seperti sayap.
Wajarlah Ir Cuncun Setiawan di Bintaro, Tangerang, kepincut pinto cokelat. Seperti jenis pinto, cokelat pinto memiliki garis putih di sisi tubuh bak sayap. Bedanya, landak mini yang dihasilkan pembiak di negeri Paman Sam pada 2004 itu didominasi duri 50 - 70% berwarna cokelat muda. 'Jenis ini temperamennya tenang,' kata Cuncun.
Mulai ramai
Kesamaan snowflake, pinto, dan pinto cokelat terletak pada warna gelap di mata, hidung, dan telinga. Corak hitam di ketiga bagian tubuh itu menjadi idaman para pembiak karena menunjukkan kesempurnaan sosok landak. 'Warna hitam membuat landak mini terlihat gagah dan kontras dengan duri dan bulu yang putih,' ucap Cuncun. Bila dirunut dari tetuanya warna hitam itu muncul akibat persilangan white-bellied Atelerix albiventris (bulu putih) dan algerian Atelerix algirus (bermata hitam). Di alam Afrika persilangan kedua jenis itu menghasilkan african pygmy hedgehog yang menjadi induk landak ketiga corak baru itu.
Penampilan african pygmy hedgehog yang bercorak agouti (campuran cokelat, merah kecokelatan, dan krem) sudah lama dijadikan klangenan, sejak 1980. Saat terancam african pygmy menggulung tubuhnya hingga membulat seperti bola. Predator seperti singa, serigala, elang, dan burung hantu menjauh karena tertipu ulah itu. 'Kalau sudah menggulung, lama untuk membuka kembali. Terkadang harus dipercik air agar membuka,' ucap Cuncun.
Hedgehog juga tampil bersih sehingga disukai penduduk Tacoma di Washington, Amerika Serikat. Kecintaan mereka wujudkan dengan rutin menggelar kontes hedgehog. Adu molek itu pertama kali diadakan pada 22 Oktober 1995. Sampai saat ini lomba tahunan itu meluas sampai ke Kanada. Di tanahair, kontes hedgehog belum ada. Harap mahfum, 'Landak mini baru kembali melejit tahun ini setelah vakum selama 11 tahun,' ucap Jenny.
Peredaran landak mini terbatas di kalangan hobiis. Karena itu masih jarang pet shop yang menjualnya. Kalaupun ada, terbatas pada jenis salt and pepper dan albino. 'Sebetulnya banyak yang mau memelihara, tapi mereka masih takut dengan durinya dan belum tahu cara merawatnya,' kata Andi dari Pet Relly di Jakarta Timur yang menyediakan jenis albino.
Harga tinggi
Makanya untuk memperoleh landak mini, hobiis harus datang langsun ke penangkar. Menurut Cuncun yang menernakkan landak mini sejak Februari 2008, peminat datang dari luar Jakarta seperti Yogyakarta, Surabaya, Palembang, dan Pontianak. 'Umur 2 bulan atau lepas susu dijual seharga Rp850.000/pasang,' kata Cuncun. Dulu sepasang landak seumuran dibandrol Rp700.000/pasang. Harga lebih tinggi untuk landak berwarna cokelat, Rp1- juta/pasang.
Harga tinggi berdasarkan penuturan Cuncun tidak menghalangi hobiis untuk merawat si mini. Toh, perawatannya mudah dan tidak 'manja'. Yang penting kandang bersih dari kotoran dan sisa-sisa pakan. Maklum, landak mini menyukai kebersihan. Namun Jenny mengingatkan meski landak mini menggemaskan dan mudah dirawat, tapi tidak cocok untuk anak-anak di bawah 5 tahun. 'Ditakutkan durinya dapat melukai anak-anak hingga mereka trauma,' ucap Jenny. (Lastioro Anmi Tambunan)
Referensi : Trubus